Category: sejarah


1. Militer dan Golongan Karya di Zaman Orde baru Pada dasarnya peran Negara pada masa Orde baru ditentukan oleh kekuatan militer, Golkar, dan bantuan Luar Negeri. Struktur kinerja Negara sangat kuat karena didukung oleh pemusatan dan penguatan tiga sector utama yaitu militer, ekonomi, dan budaya. a. Militer di Zaman Orde baru Pembuatan militer di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang membentuk PETA yang awal tujuannya guna membantu Jepang menghadapi perang Asia Timur Raya. Kemudian bias kita lihat kiprah militer dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti misalnya Jendral Soedirman ketika bergerilya melawan Belanda, kondisi Beliau yang sakit parah tidak dirasakan, dihiraukan, namun terus berjuang dengan semangat yang tinggi. Menurut Salim Said (pakar militer) menguatnya peran militer dipicu oleh melemahnya kekuatan-kekuatan politik dan pemerintahan semenjak adanya perubahan system pemerintahan Indonesia pada bulan November 1945. Pada masa Orde Lama, kekuatan ABRI terpecah-pecah akibat politik devide et impera sehingga dapat diletakan kekuatan kaumpolitisi di atas golongan militer. Kemudian dilingkungan antarangkatan terlihat adanya perpecahan dan persaingan. Maka pada masa Orde Baru hal tersebut berusaha untuk dihilangkan melalui tiga macam pendekatan, yaitu 1) Pendekatan Mental Penekanan diletakkan pada bidang pendidikan. Pendidikan yang terintegrasi dimulai tingkat pendidikan perwira dan tingkat lebih lanjut. Untuk melaksanakan hal itu dibentuklah wadah pendidikan baru yaitu AKABRI 2) Pendekatan Doktrin Dahulu doktrin ABRI antarangkatan berbeda-beda, misalnya Angkatan Udara “Swabhuwana Paksa” (Sayap Tanah Air), Angkatan Darat “ Tri Ubaya Cakti” (Tiga Tekad Sakti), Angkatan Laut “ Eka Sasana Jaya” (satu doktrin yang menang), dan untuk Polri “ Tata Tentrem kerta Raharjo. Kemudian doktrin ABRI disempurnakan menjadi satu doktrin yaitu doktrin Hankamnas dan doktrin perjuangan ABRI “Catur Darma Eka Karma” ( empat pengapdian dengan satu perjuangan suci) Sedangkan menguatnya militer dalam bidang pemerintahan dan sosial kemasyarakatan ada dua Faktor : 1) Konsepsi Jalan Tengah yang dikeluarkan A.H. Nasution bulan November 1958 Konsepsi ini menjadi awal dari wacana dwifungsi ABRI 2) Momentum pemberontakan G 30/S PKI yang dilakukan oleh militer bersama rakyat. Keberhasilan Soeharto dalam pemimpin penumpasan G 30 S/PKI, menjadi bukti bahwa militer memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk mewujudkan kondisi keamanan Negara dan masyarakat. Sejak saat itu militer dimata rakyat semakin tinggi. b. Golongan Karya (Golkar) di Era Orba Pada awalnya Golkar bersama Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) organisasi yang berdiri sebagai front anti komunis. Pada awal pendiriannya Organisasi ini memiliki hubungan erat dengan elemen pemuda, wanita, serta militer. Mereka bersama-sama menggalang kekuatan guna melawan kekuatan komunis di negeri ini. Golkar tidak mau disebut sebagai partai politik karena : 1) Golkar ingin membawa semangat anti-ideologi partai 2) Golkar melihat bahwa dengan berdasar pada semangat anti-ideologi partai, Golkar tidak akan bersifat mengarah ke gerakan-gerakan yang bersifat radikal, melainkan sebagai organisasi masyarakat. Keterkaitan antara Golkar dengan Presiden Soeharto dilatarbelakangi oleh kedekatan keduanya pada masa penentangan kekuatan komunis di periode awal tahun 1960-an. Kemudian setelah Pemilu tahun 1971 golkar menang mutlak atas kekuatan politik lainnya. Menguatnya posisi Golkar pada masa pemerintahan Orba menunjukkan kuatnya peran pemerintah dalam menentukan kehidupan masyarakat. 2. Eksistensi Dana bantuan dan Hibah Luar Negeri Indonesia di Era pemerintahan Soeharto membuka masuknya bantuan dana dari Luar Negeri. Sehingga pada awal pemerintahannya Indonesia sudah dihadapkan pada hutang luar negeri sebesar USS 2,3 milliar. Untuk mengatasinya Soeharto mengadakan dialog dengan Negara-negara Barat dan Jepang untuk menurunkan dana bantuan Luar Negeri. Kemudian dibentulah IGGI yang bertugas mengkoordinasi program dana bantuan bagi Indonesia dengan pimpinan Negara Belanda. Sementara di Indonesia dibentuk Bappenas yang dipimpin oleh Widjojo Nitisastro, badan ini bertugas mengalokasikan dana bantuan luar negeri kepada program-program pembangunan nasional. Strategi Soeharto dalam mengalokasikan dana bantuan luar negeri guna mensejahterakan rakyat di satu sisi membuat rakyat semakin maju dan sejahtera namun disisi lain dana bantuan luar negeri semakin banyak dan lambat laun jatuh tempo. Tahun 1990 hutang luar negeri dan bunyanya mencapai USS 54 millyar. Berbagai maslah melanda Orde Baru semakin banyak lagi setelah krisis moneter melanda wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.

MANUSIA PRAAKSARA

Manusia  purba (prehistoric people) adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum tulisan ditemukan. Manusia purba diyakini hidup kurang lebih 4 juta tahun yang lalu. Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup secara berkelompok dan mengandalkan makanan yang langsung disediakan oleh alam. Peralatan yang mereka gunakan juga masih sangat sederhana. Biasanya peralatan terbuat dari batu, kayu, tulang, yang masih asli belum mendapatkan sentuhan ( belum diasah).

Gambar    manusia purba 

Keberadaan manusia purba dapat diketahui dari fosil-fosil yang ditemukan. Para ahli kemudian kerekonstruksi bentuk dan cara hidup pada masa itu melalui penggalian. Sumber-sumber informasi tentang manusia purba dapat diketahui dari :

  1. Hasil penggalian fosil
  2. tempat perlindungan di bawah karang (goa), banyak ditemukan di Pulau Seram, dan Sulawesi Selatan.
  3. Kjokenmodinger, banyak ditemukan di Medan( Smumatera Utara) dan Langsa (Aceh)
  4. Alat-alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup (artefak) seperti beliung persegi, kapak persegi, mata panah, dan lain-lain.

Ahli sejarah yang melakukan penelitian tentang fosil manusia purba di Indonesia antara lain :

Eugene Dubois (Belanda)

Berhasil menemukan fosil berupa tengkorak manusia purba di desa Trinil Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1980.

Prof. Dr. Teuku Jacob

Mengadakan penelitian disepanjang aliran sungai Bengawan Solo.

Duifjes

Berhasil menemukan fosil manusia purba di daera Perning Mojokerto, dan sangiran Jawa tengah

Von Koenigswald

Mengadakan penelitian tentang fosil di daerah Sangiran Jawa Tengah.

Dari Sumber-sumber dapat diketahui jenis-jenis manusia Purba di Indonesia sebagai berikut :

  1. Meganthropus Palaeojavanicus

Ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran Sragen Jawa Tengah antara tahun 1936-1941.

Meganthropus Palaeojavanicus di artikan manusia raksasa dari Jawa kuno, berumur 1-2 juta tahun yang lalu.

Ciri-ciri :

  1. tulang pipi tebal
  2. tonjolan kening yang mencolok
  3. tidak memiliki dagu
  4. memiliki tubuh yang tegap
  5. otot kunyah lengkap
  6. memakan jenis tumbuh-tumbuhan
  7. gigi dan rahang besar dan kuat
  1. Pithecanthropus Erectus

Kadang disebut juga homo erectus atau manusia kera berjalan tegak. Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil. Ngawi Jawa Timur pada tahun 1891. Diperkirakan hidup antara satu juta ssampai setengah juta tahun yang lalu.

Ciri-cirinya adalah :

  1. berbadan dan berjalan tegak
  2. tinggi tubuh 165-170 cm
  3. belum memiliki dagu
  4. rahang menonjol ke depan
  5. tonjolan kening di dahi
  6. volume otak 750 – 1000 cc
  1. Pithecantropus Mojokertensis ( Pithecantropus Robustus)

Pithecantropus Mojokertensis berarti manusia kera dari Mojokerto. Ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Perning Mojokerto Jawa Timur. Jenis ini diperkirakan usianya 30.000 s/d 2 juta tahun yang lalu.

Ciri-ciri  Pithecantropus Mojokertensis :

  1. berbadan tegak
  2. tidak memiliki dagu
  3. tinggi badan 165 -180 cm
  4. volume otak 750 – 1000 cc
  5. kening menonjol
  6. tulang rahang dan geraham cukup kuat
  7. tulang tengkorak cukup kuat dan bentuknya lonjong
  1. Pithecantropus Soloensis

Pithecantropus Soloensis artinya manusia dari Solo. Ditemukan oleh Von Koenigswald dan Oppernorth  di daerah Ngandong, dan Sangiran  tepi Bengawan Solo Jawa Tengah sekitar tahun 1931 -1934. Diperkirakan hidup antara 900.000 hingga 300.000 tahun yang lalu. Jenis ini sudah mengalami perkembangan pada otak, sehingga sudah mengalami perubahan dalam cara hidup.

  1. Homo Soloensis

Ditemukan di daerah Ngandong tepi Bengawan Solo Jawa Tengah oleh Van Koenigswald dan Weidenrich sekitar tahun 1931 -1934. Fosil ini berupa tengkorak , tulang rahang, dan gigi. Manusia jenis ini lebih tinggi tingkatannya bila dibandingkan dengan manusia jenis Pithecantropus Erectus.

Ciri-ciri Homo Soloensis :

  1. berbadan tegap dengan tinggi 180 cm
  2. volume otak 1000 – 1300 cc
  3. Tengkorak Homo Soloensis lebih besar dari Pithecantropus Erectus.
  1. Homo Wajakensis

Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois dan Van Rieschoten di daerah Wajak, Tulungagung, Jawa Timur pada tahun 1889. Homo Wajakensis memiliki tingkat kesempurnaan yang lebih dibanding fosil- fosil manusia purba yang lain.

Ciri-Ciri Homo Wajakensis adalah :

  1. berbadan tegap dan berjalan tegak
  2. memiliki tinggi 130 -210 cm
  3. volume otak sudah berkembang antara 1350 -1450
  4. memiliki bentuk tulang tengkorak lebih bulat
  5. bentuk muka yang tidak terlalu menonjol kedepan
  1. Homo Sapiens

Homo Sapiens berarti manusia cerdas, seperti manusia sekarang. Homo Sapiens memiliki bentuk tubuh lebih sempurna (seperti manusia sekarang), dibandingkan dengan jenis manusia purba yang lain. Para peneliti menganggap manusia jenis Homo Sapiens ini merupakan nenek moyang bangsa-bangsa di dunia.

Berikut ini adalah ras-ras turunan Homo Sapiens :

  1. Ras Kaukasoid tersebar  di wilayah Eropa, Asia Tengah dan Asia Selatan
  2. Ras Mongoloid tersebar di wilayah Asia
  3. Ras Negroid tersebar  di benua Afrika
  4. Ras-ras khusus  seperti Bushmen di Afrika Selatan, Weddoid, Austrloid, dan Ainu

Pembagian Zaman Pra Aksara

Pembagian Zaman Praaksara

1. Berdasarkan Perkembangan Alam di Bumi (Geologi)

  • Archaikum/ Azoikum
    Berusia 2500 juta tahun yang lalu. Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas, jadi
    belum ada anda-tanda kehidupan..
  • Palaeozoikum ( zaman primer)Berusia sekitar 340 juta tahun yang lalu. Suhu bumi sudah mulai menurun. Keadaan iklim belum stabil, curah hujan sangat tinggi dan banyak ditemukan daerah-daerah rawa. Di Bumi sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan di muka bumi diantaranya jenis mikroorganisme atau binatang bersel satu, jenis ikan di laut, reptil kecil, amfibi, lumut. Zaman ini disebut juga zaman primer atau zaman pertama karena sudah ada tanda-tanda kehidupan.
  • Mesozoikum (zaman sekunder)Berusia 140 juta tahun yang lalu. Iklim di bumi sudah mulai stabil, suhu bumi lebih dingin. Pada zaman ini muncul kehidupan binatang-binatang besar seperti dinosaurus, tiranosaurus, atlantosaurus, jenis burung, selain itu muncul juga jenis tumbuhan besar. Zaman ini disebut juga dengan zaman sekunder atau zaman kedua.
  • Neozoikum
    Berusia 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi :

    1. Tertier ( zaman ketiga)Jenis binatang besar mulai punah, muncul jenis mamalia dan primata.
    2. Kwarter ( zaman keempat) Pada zaman ini mulai muncul jenis. Manusia purba. Zaman ini dibagi dua :       a) Zaman Dilluvium atau plestosen,Kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini juga dikenal sebagai zaman es. Suhu bumi naik turun sehingga banyak daerah yang tergenangi oleh es. Jika suhu bumi naik es mencair sehingga banyak daerah yang tergenani air ( menjadi laut)b) Zaman Aluvium atau holosin Sekitar 20.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini sudah berkembang jenis Homo Sapien.

KAJI MATERI
Coba renungkan, pikirkan, kemudian diskusikan dengan teman-temanmu, masih adakah kehidupan manusia pada masa sekarang ini masih seperti gambar di atas

2. Berdasarkan Peralatan yang digunakan

a. Zaman Batu

Pada zaman ini banyak dihasilkan peralatan manusia yang dari batu, dari bentuk yang paling sederhana sampai yang sudah diasah secara halus. Peralatan ini dibuat berdasarkan tinggkat peradaban mereka. Bentuk yang sederhana (belum diasah) tingkat peradabannya masih rendah, bentuk yang halus tingkat peradaban sudah tingi. Zaman ini dibagi menjadi :

1) Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)

Peralatan yang digunakan dari batu, kayu, maupun tulang, dan belum diasah secara halus ( masih apa adanya dari alam ) Contoh alat yang dihasilkan :
b) Kapak Genggam
c) Kapak Perimbas
d) Kapak Penetak
e) Alat Serpih
f) Mata Panah

2) Zaman Batu Tengah /Batu Madya (Mesolithikum)
Alat yang digunakan sudah mulai diasah walaupun belum halus.
Contoh alat yang dihasilakan :
a) Kapak Sumatralit (Fable)
b) Mata panah
c) Alat serpih

3) Zaman Batu Baru ( Neolithikum)
Alat yang dihasilkan sudah diasah secara halus
Contoh alat yang dihasilkan :
a) Kapak lonjong
b) Kapak persegi (beliung persegi)                           
c) Gerabah
d) Mata panah
e) Alat serpih

4) Zaman Megalithikum
Banyak dihasilkan bangunan-bangunan dari batu besar.
Contoh hasil budaya megalitikum :

  1. Menhir adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tempat memuja arwah leluhur.
  2. Dolmen adalah meja batu yang berfungsi sebagai tempat sesaji
  3. Sarkofagus adalah peti batu yang berbentuk seperti lesung dan ada tutupnya ( seperti batu yang ditangkupkan) dan banyak ditemukan di daerah Bali, fungsinya sebagai tempat mengubur mayat!
  4. Waruga adalah peti kubur batu yang berbentuk kubus
  5. Arca megalith adalah arca dari batu besar
  6. Punden Berundak adalah bangunan bertingkat-tingkat dari batu yang berfungsi sebagai tempat memuja arwah leluhur

A. Pengertian Zaman Praaksara :

Zaman praaksara adalah zaman dimana manusia belum mengenal adanya tulisan. Nama lain zaman ini adalah Nirlekha (dari kata Nir : tidak, dan lekha: aksara). Zaman praaksara di Indonesia berakhir pada awal abad ke-5 M (400M), yang ditandai dengan ditemukannya prasasti yupa peninggalan raja Mulawarman dari kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Pada masa pra-aksara manusia belum mengenal adanya tulisan sehingga sumber sejarah yang dapat membantu mempelajari zaman ini antara lain:

  1. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang sudah lama membatu karena tetimbun tanah berjuta-juta tahun lamanya. Fosil ditemukan dengan cara menggali tanah. Fosil yang dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai kehidupan pada zaman pra-aksara disebut fosil pandu.
  2. Artefak adalah alat-alat yang digunakan manusia purba guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
  3. Kjokenmodinger atau dapur sampah adalah sisa-sisa makanan manusia purba yang berupa kulit kerang dan tulang-tulang ikan yang sudah lama membatu yang menggunung atau membentuk bukit.
  4. Abris Sous Roche adalah gua atau tempat pelindungan di bawah karang yang merupakan tempat tinggal manusia purba.

Sedangkan ilmu bantu yang dipergunakan untuk mempelajari zaman pra –aksara antara lain :

  1. Palaeoantropologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk manusia dari yang paling sederhana hingga manusia sekarang.
  2. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari sisa-sisa makhluk hidup yang sudah membatu
  3. Arkheologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala
  4. Geologi adalah ilmu yang mempelajari lapisan-lapisan tanah

Ada tiga macam cara untuk mempelajari dan menentukan umur peninggalan pra-aksara:

  1. Stratigrafi yaitu cara menentukan umur benda peninggalan berdasarkan lapisan tanah dimana benda atau peninggalan ditemukan.
  2. Tipologi yaitu cara menentukan umur benda atau peninggalan berdasarkan bentuk bendanya.
  3. Kimiawi yaitu cara menentukan umur benda atau peningglan berdasarkan unsur kimia yang terkandung di dalamnya.